Jumat, 14 September 2012

Untuk Lebak

Saya seorang yang bersifat sanguinis-koleris. Gemar bersosialisasi dengan beraneka ragam manusia dan selalu berhasrat utk dapat diterima oleh lingkungan baru. Memiliki rasa egoisme yang tinggi dan sedikit memaksakan kehendak. Sifat yang terdengar sedikit negatif memang, tapi bagi pemuda yang dibesarkan di daerah tertinggal (Kab.Lebak, Prov. Banten) seperti saya, rasa ini dibutuhkan sbg langkah awal suatu inovasi dan kepercayaan diri mengungkapkan pendapat. Selalu mencoba menjadi pendengar yang baik berawal dari kesadaran diri bahwa jumlah mahasiswa asal Rangkasbitung, kab. Lebak yang kuliah sangatlah sedikit, dan adanya kecenderungan pemuda pribumi utk langsung bekerja dibandingkan kuliah, maka saya mengajak beberapa rekan yang berkesempatan kuliah utk melakukan sosialisasi agar paradigma tersebut berubah. Melalui SMS kecil-kecilan di saat libur semester tahun lalu, saya mampu mengumpulkan sekitar 20 mahasiswa asal Lebak yang berkuliah di beberapa perguruan tinggi ternama (banyak dari mereka yang sebelumnya tidak saya kenal). Saya datang ke beberapa SMA/SMK setempat utk meminta izin dan akhirnya 2 sekolah yang mendukung sosialisasi ini. Akhir dari kegiatan tsb, rasa tidak puas merangsang utk melakukan hal positif lainnya. Akhirnya saya kembali mengajak para mahasiswa tersebut utk kembali berkumpul utk berbagi takjil ke orang-orang yang membutuhkan. Berawal dari uang saku dan beberapa donator dari orang tua, akhirnya kami berhasil membuat sekitar 40 takjil dan sejumlah uang tunai. Hasil tersebut kami berikan langsung ke salah satu panti asuhan setempat beserta tukang becak, pemungut sampah, dan pedagang asongan di alun-alun dan stasiun kota rangkasbitung. Beberapa dari kami akhirnya mencoba utk mencetuskan suatu nama bagi kelompok kecil-kecilan ini sebagai“FORMAL:Forum Komunikasi Mahasiswa Lebak”. Ini adalah “kelompok bermain”, bukan organisasi yang terikat dan ketika ide utk berbuat positif hadir, kami siap saling membantu. Jumlah anggotanya di FB sekarang 144 orang